6/7. Kemiskinan dan
Kesenjangan
6/7.4. Petumbuhan
Kesenjangan dan Kemiskinan
Pertumbuhan kesenjangan
Hubungan antara tingkat
kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan dengan
Kuznet Hypothesis. Hipotesis ini berawal dari pertumbuhan ekonomi (berasal dari
tingkat pendapatan yang rendah berasosiasi dalam suatu masyarakat agraris pada
tingkat awal) yang pada mulanya menaik pada tingkat kesenjangan pendapatan
rendah hingga pada suatu tingkat pertumbuhan tertentu selanjutnya kembali
menurun. Indikasi yang digambarkan oleh Kuznet didasarkan pada riset dengan
menggunakan data time series terhadap indikator kesenjangan Negara Inggris,
Jerman, dan Amerika Serikat.
Pemikiran tentang
mekanisme yang terjadi pada phenomena “Kuznet” bermula dari transfer yang
berasal dari sektor tenaga kerja dengan produktivitas rendah (dan tingkat
kesenjangan pendapatannya rendah), ke sektor yang mempunyai produktivitas
tinggi (dan tingkat kesenjangan menengah). Dengan adanya kesenjangan antar
sektor maka secara subtansial dapat menaikan kesenjangan diantara tenaga kerja
yang bekerja pada masing-masing sektor (Ferreira, 1999, 4).
Versi dinamis dari
Kuznet Hypothesis, menyebutkan kan bahwa kecepatan pertumbuhan ekonomi dalam
beberapa tahun (dasawarsa) memberikan indikasi naiknya tingkat kesenjangan
pendapatan dengan memperhatikan initial level of income (Deininger &
Squire, 1996). Periode pertumbuhan ekonomi yang hampir merata sering
berasosiasi dengan kenaikan kesenjangan pendapatan yang menurun.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami
dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan
materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·
Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh
dunia.
Faktor penyebab
kemiskinan banyak dihubungkan dengan :
1.
Penyebab
individual atau patologis yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku
pilihan atau kemampuan dari si miskin
2.
Penyebab
keluarga yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga
3.
Penyebab
sub-budaya (subcultural) yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar
4.
Penyebab agensi
yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah dan ekonomi
5.
Penyebab
structural yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Meskipun diterima luas
bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan namun di
Amerika Serikat ( Negara terkaya perkapita di dunia) misalnya memilikinya
memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin yaitu orang
yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik namun masih gagal melewati
batas kemiskinan.
0 komentar:
Posting Komentar